Ketua Stasi St. Christoforus Suoh ( Bpk. Laurentius
Giantoro).
Pribadi penuh senyum, ramah, sederhana dan mudah bergaul adalah gambaran yang tepat untuk menggambarkan sosok pribadi Bpk.
Laurentius Giantoro. Dalam setiap kunjungan ke stasi Suoh Mas Gian, demikian
biasa di panggil, selalu meluangkan waktu untuk menyambut dan mempersiapkan
segala sesuatu yang di perlukan selama kunjungan ke stasi Suoh. Bukan hanya
soal penjemputan di tepi sungai Semangka jika tidak mempergunakan kendaraan sendiri,
namun juga menyediakan tempat untuk bermalam dan menyiadakan hidangan makan
selama kunjungan. Dalam setiap perjumpaan selalu ada cerita menarik dan menjadi
bahan perbincangan yang akrab dan penuh persaudaraan. Mas Gian yang lahir di
Payer Wojo, Wonosobo pada tanggal 30 Mei 1983 adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara,
putra dari Bapak Saiman dan Ibu Sarijah. Sejak tahun 1970 orang tuanya
telah menetap di Srimulyo – Suoh Lampung Barat. Mas Gian lahir dan berkembang di alam yang sangat sulit dan penuh tantangan.
Bukan hanya soal alam yang terisolir dari kecamatan dan pusat kabupaten, namun
juga tragedy gempa bumi 15 februari 1994
yang meluluh-lantahkan kota Liwa dan Suoh menjadi cerita pilu yang mengiringi
usia pertumbuhannya. Keadaan menjadi sulit dan jauh dari hidup yang di sebut
layak, sebab semua harus di mulai dari titik awal.
Seiring dengan perkembangan waktu, mas Gian bertumbuh menjadi pemuda yang peka dengan keadaan lingkungannya. Ia prihatin dengan desa tempat tinggalnya, belum lagi banyak anak anak yang tidak sekolah. Ia gelisah akan keadaan tersebut, terbayang dalam pikirannya apa yang dapat aku berikan untuk bhakti bagi desaku. Jika hanya mengandalkan tenaga membangun desa dengan bertani ia berpikir pasti ada batasnya. Maka setelah tamat SMP, dengan tekat dan semangat untuk berkembang, ia iklas berpisah dengan orang tua dan saudara saudaranya untuk melanjutkan pendidikannya di Bandar Jaya Lampung Tengah. Dan setelah selesai pendidikannya sampai ke jenjang sarjana, ia kembali ke kampung halamannya untuk menjadi guru. Tidak lama kemudian ia diangkat menjadi pegawai negeri sipil, sebagai guru di salah satu sekolah SMP di Suoh.
Dengan menjadi guru, ia mencapai kebahagiaan batin, sebab ia dapat ambil bagian untuk bakti bagi kampung halamannya sesuai dengan tekat dan semangat awal ia melanjutkan pendidikan di luar kampung halamannya. Dan sebagai seorang yang taat dalam iman, ia juga selalu memberikan hati dan diri bagi perkembangan Gereja setempat. Ia terpilih menjadi ketua stasi St. Christoforus Suoh untuk masa bhakti 2012 – 2015. Saat terpilih Mas Gian, masih berstatus lajang. Dalam sejarah Paroki St. Theodorus Liwa, beliaulah satu satunya ketua stasi yang saat terpilih masih berstatus lajang. Pada tanggal 23 Januari 2013, ia mempersunting gadis cantik tetangga desa: Bernadetha Yuni Tri Lanjari. Pesta meriah dengan pertunjukan film dan kuda kepang menjadi tanda syukur yang mengiringi perhelatan perkawinan Bpk Laurentius Giantoro dan Bernadetha Yuni Tri Lanjari. Ketika ditanya oleh redaksi blog St. Theodorus Liwa , tentang harapannya sebagai ketua stasi, ia berharap mampu bekerjasama atas dasar semata demi kemuliaan Tuhan”. ( RD. Agust. Dharyanto).