Kamis, 30 Mei 2013

Mengenal Ketua Stasi ( part. 1 ).






Ketua Stasi St. Richardus Liwa. ( Bpk. Robert  Odirexus Simamora).

Bpk. Robert Odirexus Simamora, dan biasa disapa Bpk. Simamora,   lahir pada tanggal 10 April 1971  di Bonan Dolok I. Bonan Dolok I  merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sijama Polang, Kabupaten Humbang Hasundutan, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten Humbang Hasundutan  dibentuk pada 28 Juli 2003.  Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 2.335,33 km² dan beribukotakan Dolok Sanggul. Kondisi fisik kabupaten ini berada pada ketinggian 330-2.075 meter dpl. Menurut data tahun Sensus Penduduk 2010 penduduknya berjumlah 171.650 jiwa. Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 10 kecamatan yaitu Dolok Sanggul, Baktiraja, Lintong Nihuta, Onan Ganjang, Pakkat, Paranginan, Parlilitan, Pollung, Sijama Polang dan Tarabintang. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Dolok Sanggul dengan 43.197 jiwa sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di kecamatan Sijama Polang dengan 5.112 jiwa. (Sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Pada tahun 1989, Bpk Robert Simamora merantau ke Liwa lampung Barat. Berbekal tekat dan kebulatan hati untuk mengubah “nasip” apa pun ia jalankan agar mampu bertahan hidup. Ia memulai perjuangan hidup dengan menjadi pelayan toko. Dengan tekun dan penuh kejujuran ia jalankan apa yang menjadi tanggung-jawabnya. Pada kesempatan tertentu ia juga dipercaya untuk mengantar barang barang sembako ke warung – warung kecil atau pasar di sekitar kabupaten Liwa.  Seiring dengan perjalanan waktu, muncul semangat baru dalam sebuah harapan bagaimana kelak ia mampu menjadi pengusaha sukses. Hidup dan keadaan  harus ia mampu kendalikan, bukan dirinya yang dikendalikan oleh hidup dan keadaan. Maka kesempatan selama bekerja menjadi pelayan toko  ia sungguh-sungguh pergunakan untuk mengasah ilmu pengetahuan dalam dunia perdagangan. Tahun 1991, Bapak Simamora keluar dari pekerjaannya sebagai pelayan toko, dan memulai merintis usaha mandiri  jasa cucian  kendaraan. Dalam jasa cucian ini, ia menemukan identitas dirinya sebagai pemilik dan pengelola usaha. Berbekal ilmu managemen selama menjadi pelayan toko, ia mulai terapkan dalam usaha barunya bahwa untuk menuju sukses harus terus membangun semangat dan pantang menyerah. 

Pada tahun 1994, ia kembali ke kampung halamannya di Bonan Dolok I untuk menikah kemudian kembali merantau mengadu nasip di Liwa dengan bertani dan membuka warung sembako. Hari-hari penuh tantangan dan kesulitan ia jalani, sampai pada akhirnya memiliki armada dan usaha distribusi sembako ke berbagai warung dan pasar di sekitar kabupaten Liwa. Perjuangan putra ke-empat dari delapan bersaudara ini memang tidak mudah. Semboyan yang menjadi semangat dalam hidupnya : “ pantang menyerah”, telah membawanya menuju mimpi menjadi nyata. Bukan hanya dikaruniai seorang istri yang setia dan baik , namun  juga lima orang anak  yang sehat dan cerdas serta taat dalam iman. Oleh sebab itu, tidak heran jika dalam pemilihan ketua stasi di St. Richardus Liwa, untuk masa bhakti Juni 2013 – juni 1016,  Bapak Robert Odirexus Simamora terpilih menjadi ketua stasi. Dalam kesempatan bertemu dengan redaksi blog paroki St. Theodorus, Bpk Simamora menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan umat stasi St. Richardus Liwa yang berkenan memilihnya menjadi ketua stasi Liwa. Lebih lanjut beliau berharap dapat bekerjasama dengan semua pihak demi pertumbuhan dan kemajuan Gereja secara keseluruhan. ( RD. Agust. Dharyanto).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar